Wednesday, July 18, 2007

HADITH DHAIF DAN MAUDHU'

PUASA
1 Awal Ramadhan adalah rahmat, pertengahan keampunan dan akhir pembebasan dari neraka Az-Zahabi menyebutkan dalam Al-Mizan dari riwayat Hisyam bin ' Ammar dari jalan Sallam bin Sawwar dari Maslamah bin Ash-Shalti dari Abu Hurairah r.a bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda :
Ertinya: Awal bulan Ramadhan adalah rahmat , pertengahannya keampunan dan akhirnya ialah pembebasan dari Neraka
Hadith ini adalah Munkar Kata Az-Zahabi : Ibnu 'Adiy berkata : Sallam ini munkar Hadithnya , demikian pula kata Al-'Uqaili . Salah satunya ialah hadith ini . ( * ) Hadis ini diriwayatkan juga oleh Ibnu Abi Ad-Dunya, Al-Khatib dan Ibn 'Asakir. Kata Al-Albani: Hadisnya sangat dhaif. Sumber: Himpunan Hadis Dhaif dan Maudhu' (Jld 1) - Drs Abdul Ghani Azmi- m.s. 500

2 Tidur orang yang berpuasa itu adalah satu ibadat Ad - Dailami meriwayatkan dari Abdullah bin Abi Aufa r.a. bahawasanya Rasulullah s.a.w bersabda :
Ertinya: Tidur orang yang berpuasa itu adalah satu ibadat
Hadith ini Maudhu' Penyakitnya ialah Sulaiman bin 'Amru , iaitu Abu Daud An-Nakha'i , seorang pembohong dan sangat terkenal mereka Hadith . Kata Al-Hafiz Ibnu Hajar : Lebih daripada tiga puluh orang ( ulama hadith ) mengatakan ia mereka Hadith .
Sumber: Himpunan Hadis Dhaif dan Maudhu' (Jld 1) - Drs Abdul Ghani Azmi- m.s. 478

3 Manafaat melaparkan perut Al-Ghazali menyebutkan dalam Al-Ihya' bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda :
Ertinya: Barangsiapa yang melaparkan perutnya nescaya besarlah fikirannya dan cerdiklah hatinya
Kata Al-Iraqi : Hadith ini tiada asalnya Sumber: Himpunan Hadis Dhaif dan Maudhu' (Jld 1) - Drs Abdul Ghani Azmi- m.s. 479

4 Penghulu segala amalan adalah lapar Al-Ghazali menyebutkan dalam Al-Ihya' bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda :
Ertinya: Penghulu segala amalan itu ialah lapar dan kehinaan diri ialah pakaian bulu
Kata Al-'Iraqi : Hadith ini tiada asalnya . Sumber: Himpunan Hadis Dhaif dan Maudhu' (Jld 1) - Drs Abdul Ghani Azmi- m.s. 479
5 Perkhabaran-perkhabaran ghaib sepanjang di bulan Ramadhan Ibnu - Jauzi menyebutkan dari riwayat Muhammad bin Abu Tahir Anas r.a. katanya : Rasulullah s.a.w bersabda :
Ertinya: Apabila malam pertama bulan Ramadhan berserulah Tuhan Al- Jalil akan Malik Ridhwan penjaga Syurga seraya berfirman : Persiapkan Syurgaku dan hiasilah dia untuk orang - orang yang berpuasa dari umat Ahmad , janganlah engkau menutupnya bagi mereka sehingga habis bulan mereka ( Ramadhan ). Kemudian Tuhan Al-Jalil memanggil Malaikat penjaga Neraka : Hai Malik ! Malik menjawab : Ya Tuhanku! Kemudian Allah berfirman : Tutuplah pintu - pintu Neraka Jahim dari orang - orang yang berpuasa dari umat Ahmad dan janganlah engkau membukanya untuk mereka . Kemudian menyeru Jibrail : Ya Jibrail ! Lalu Jibrail menjawab : Ya Tuhanku ! Lalu Tuhan berfirman : Turunlah engkau ke bumi dan rantaikan syaitan - syaitan yang jahat itu supaya mereka tidak merosakkan puasa umat Ahmad. Pada tiap - tiap hari bulan Ramadhan iaitu di kala matahari naik dan di kala berbuka puasa Allah mempunyai orang - orang yang dibebaskan dari Neraka laki - laki dan wanita . Pada tiap - tiap langit Allah mempunyai seorang Malaikat yang balungnya di bawah ' Arasy Ar-Rahman manakala dua kakinya berada diperbatasan bumi ketujuh yang bawah , satu sayapnya berada di Masriq yang bertatahkan marjan , mutiara besar dan permata , dan satu sayap lagi berada di Mahgrib yang bertatahkan dengan marjan , mutiara besar dan permata , Malaikat itu berseru : Adakah orang yang bertaubat yang akan diterima taubatnya ? Adalah orang yang berdoa' yang akan diqabulkan doa'nya ? Adalah orang yang teraniaya yang akan ditolong ? Adalah orang yang memohon ampun yang akan diberikan keampunan ? Adakah orang yang meminta yang akan diberikan permintaannya ? Nabi bersabda lagi : Dan Tuhan berseru sepanjang bulan Ramadhan: Para hambaku laki-laki dan perempuan , bergembiralah, hampir - hampir akan diangkat dari kamu akan makanan - makanan ini kepada rahmat dan kemuliannku Apabila malam Lailatul-Qadri Jibrail turun dalam satu golongan para Malaikat yang berselawat ( berdoa') ke atas tiap - tiap hamba Allah yang bangun dan yang duduk berzikir kepada Allah Azza Wa Jalla Apabila Hari Raya Fitrah Allah membanggakan mereka kepada para Malaikatnya : Hai para Malaikatku , apakah balasan bagi buruh yang telah menunaikan kerjanya ? Para Malaikat menjawab : Ya Tuhan kami , balasannya ialah disempurnakan upahnya. Allah lalu berfirman : Hamba - hambaku yang laki - laki dan perempuan, telah menunaikan kewajipanku atas mereka, kemudian mereka keluar dengan mengangkatkan suara mereka berdoa' kepadaku. Demi kebesaran dan kemuliaanku, demi ketinggian tempatku, pasti Aku akan kabulkan doa' mereka pad hari ini. Kembalilah, sesungguhnya Aku telah memberi keampunan kepada kamu dan Aku telah gantikan kejahatan - kejahatan kamu dengan kebaikan - kebaikan , maka mereka pun kembali dengan mendapat keampunan ).
Hadith ini adalah Maudhu' Kata Ibnul- Jauzi: Hadith ini tidak sah . Ashram yang terdapat dalam sanadnya ialah Ashram bin Hausyab. Kata Yahya : Dia adalah pembohong yang sangat jelek . Kata Ibnu Hibban : Ashram ini membuat Hadith atas orang - orang yang thiqah . Sumber: Himpunan Hadis Dhaif dan Maudhu' (Jld 1) - Drs Abdul Ghani Azmi- m.s. 503

6 Kelebihan Puasa di bulan Rejab Abu Muhammad Al- Khallal , Ad-Dailami , Al-Ashbahani meriwayatkan dari Mansor bin Yazid Al-Asadi , dari Musa bin 'Imran , dari Anas bin Malik r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda :
Ertinya: Bahawasanya di dalam Syurga ada sebuah sungai yang dipanggil Rejab , airnya lebih putih daripada susu dan lebih manis daripada madu , barangsiapa berpuasa sehari sahaja dari bulan Rejab nescaya Allah memberinya minum dari sungai itu.
Kata Az-Zahabi : Mansor bin Yazid tidak dikenali orangnya dan khabarnya ( Hadithnya ) adalah Batil Sumber: Himpunan Hadis Dhaif dan Maudhu' (Jld 1) - Drs Abdul Ghani Azmi- m.s. 514

7 Puasa bulan Rejab Ibnu - Jauzi menyebutkan dari riwayat Muhammad bin Abdul - Baqi dari jalan Abu Bakr Muhammad bin Al-Hasan An Naqqasy , dari Abu Sa'id r.a. bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda :
Ertinya: Rejab adalah bulan Allah , Sya'ban bulanku dan Ramdahan bulan umatku , maka barangsiapa yang berpuasa bulan Rejab dengan keimanan dan mengharapkan pahala dari Allah , maka ia wajib mendapat keridhaan dari Allah Yang Maha Agung dan menempatkan dalam Syurga Al-Firdaus yang tertinggi . Barangsiapa berpuasa dua hari dari bulan Rejab maka baginya pahala dua kali ganda , timbangan tiap - tiap ganda bagaikan bukit - bukit di dunia . Barangsiapa berpuasa tiga hari dari bulan Rejab maka Allah menjadikan antaranya dan Neraka sebuah parit yang panjangnya sepanjang perjalanan setahun . Barangsiapa berpuasa empat hari dari bulan Rejab maka ia akan diselamatkan dari bala , gila , kusta dan sopak , dari fitnah Al-Masih Ad - Dajjal dan dari azab kubur. Barangsiapa berpuasa enam hari dari bulan Rejab, maka ia keluar dari kuburnya dengan wajah yang lebih bersinar daripada sinar bulan pada malam purnama . Barangsiapa berpuasa tujuh hari dari bulan Rejab , maka pintu - pintu tujuh buah Neraka ditutup baginya , tiap - tiap sehari puasa ditutup satu pintu dari pintu - pintu Neraka itu . Barangsiapa berpuasa lapan hari dari bulan Rejab, maka dibuka untuknya pintu Syurga yang lapan buah itu , tiap- tiap sehari puasa sebuah pintu dibuka . Barangsiapa berpuasa sembilan hari dari bulan Rekab , maka ia keluar dari kuburnya sedangkan ia menyeru La Ilaha Illallah , maka wajahnya tidak datang kecuali syurgalah baginya . Barangsiapa berpuasa sepuluh hari dari bulan Rejab , maka Allah menjadikan untuknya atas tiap- tiap satu mail Shirath akan permaidani yang ia beristirahat di atasnya . Barangsiapa berpuasa sebelas hari dari bulan Rejab , maka ia tidak akan dilihat di Akhirat nanti lebih utama daripadanya kecuali orang yang berpuasa Rejab seperti dia ataupun lebih daripadanya . Barangsiapa berpuasa dua belas hari dari bulan Rejab , maka pada hari Qiamat Allah memakaikannya dua pakaian , satu pakaian lebih baik daripada dunia dan segala isinya . Barangsiapa berpuasa tiga belas hari dari bulan Rejab , maka dihidangkan untuknya sebuah hidangan dalam bayang - bayang ' Arasy lalu ia memakannya sedangkan orang ramai berada dalam kesusahan yang amat sangat . Barangsiapa berpuasa empat belas hari dari bulan Rejab , maka Allah memberikannya pahala yang tidak pernah dilihat oleh mata , tidak didengar oleh telinga dan tidak pernah terlintas di hati . Barangsiapa berpuasa lima belas hari dari bulan Rejab , maka Allah menempatkan dia di hari Qiamat di tempat orang - orang yang selamat , tiada lalu seorang Malaikat Muqarrabin dan tiada lalu pula seorang Nabi yang diutuskan kecuali mereka berkata : Berbahagialah engkau ! Engkau adalah di antara orang - orang yang selamat sejahtera ).
Kata Ibnu - Jauzi :Hadith ini adalah Maudhu' Al-Kasa-i yang terdapat dalam sanadnya tidak dikenal orangnya . Manakala An-Naqqassi iaitu Abu Bakar bin Muhammad bin Al- Hasan An- Naqqassi dituduh berbohong Sumber: Himpunan Hadis Dhaif dan Maudhu' (Jld 1) - Drs Abdul Ghani Azmi- m.s. 529

8. Puasa Tiga Bulan Berturut -turut Maksudnya:
Dari Abu Hurairah RA : Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak pernah menyempurnakan puasa sebulan penuh selepas Ramadhan melainkan bulan Rejab dan Sya'ban. I. Periwayat Hadith: At-Thabarani
2. Status Hadith: SANGAT LEMAH 3. Sebabnya: Didalam sanadnya terdapat seorang perawi bemama Yusuf bin Athiyyah bin Thabit. Kata Imam Al-Bukhari: Ia seorang yang mungkar hadithnya. Kata Imam An-Nasai dan Imam Ibnu Hajar: Ia seorang yang ditinggalkan hadithnya (matruk). Kata Imam Abu Hatim, Imam Abu Zur' ah dan Imam Ad-Daruqutni: Ia seorang yang lemah hadithnya. Kata Imam Ibnu Hibban: Tidak harus berhujjah dengannya. Kata Imam Ibnu Ma'in dan Imam Abu Daud: Ia tidak memiliki sesuatu (yang soheh untuk dijadikan pegangan).
4. Keterangan:
Hadith ini tidak dapat dijadikan hujjah tentang puasa 3 bulan berturut-turut iaitu Rejab, Sya'ban dan seterusnya disambung dengan Ramadhan sebagaimana yang diamalkan oleh sebahagian umat Islam. . Tidak thabit Nabi SAW berpuasa sebulan penuh pada bulan-bulan lain melainkan Ramadhan sahaja.Inilah amalan Nabi SAW sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Aisyah RA, katanya: Maksudnya: Dan aku tidak pemah melihatnya (Nabi SAW) berpuasa sebulan penuh semenjak datang ke Madinah kecuali Ramadhan. .Inilah petunjuk Nabi SAW yang merupakan sebaik-baik petunjuk untuk diikuti dan dicontohi. Allah SWT berfirman: Maksudnya: Dan apa-apa yang dibawa oleh Rasul kepada kamu maka ambil/terimalah.
5. Kesimpulan:

Nabi SAW tidak pemah berpuasa tiga bulan berturut-turut terus menerus.

Sumber: Ibrahim Mohd Raja www.al-ahkam.net

No comments: